Doa! Doa! Doa! Dimulakan dengan doa dan diakhiri dengan doa juga.
Ia adalah bahagian yang paling penting kepada keimanan, kepercayaan dan cara untuk meraih cinta Allah.
Doa menjadikan kita sentiasa mengingati Maha Pencipta dan semakin hampir dengan-Nya.
Meletakan diri hanya bergantung kepada Allah, meningkatkan kerendahan hati dan membantu menghilangkan kesakitan juga penderitaan.
Doa itu senjata. Mengucapnya tidak perlukan masa yang ditetapkan, tanpa menanti tempat yang sesuai atau keadaan tertentu. Setiap saat sebenarnya kita berdoa walaupun pada pekerjaan yang paling mudah.
“Tidak ada yang dapat menolak takdir selain doa dan tidak ada yang dapat memanjangkan umur selain kebajikan.” (HR. At-Tirmidzi).
“Dan Tuhan kamu berfirman, “Berdoalah kamu kepada-Ku nescaya akan Aku memperkenankan doa permohonan kamu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong takbur daripada beribadat dan berdoa kepada-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina.” (Al-Mu’min 60)
Itu perintah Allah untuk kita agar sentiasa berdoa dan Dia menjamin bahawa doa itu akan dimakbulkan-Nya.
Jadi, ada peluang di tanah suci jangan sisihkan doa daripada hati, rebutlah peluang berdoa di tempat yang mustajab pada hari tersingkapnya hijab antara Maha Pencipta dengan hamba-Nya.
Ibnu Katsir menjelaskan perintah untuk berdoa itu adalah anugerah dan kurniaan Allah.
Janji-Nya doa itu akan dimakbulkan adalah pasti. Menurut Qatadah. Kabul Ahbar berkata, “Diberikan kepada umat ini tiga keutamaan yang tidak diberikan kepada umat sebelumnya kecuali kepada Nabi.
Pertama, tatkala Allah mengutusa nabi, dikatakan kepadanya, “Aku jadikan engkau sebagai saksi atas umatmu.” Sedangkan kepada umat Islam, Allah berfirman, “Dan, Aku jadikan kalian (wahai umat Islam) sebagai saksi atas umat manusia.”
Kedua, dikatakan kepada Nabi tersebut, “Tidak ada kesempitan bagimu di dalam agama.” Sedangkan kepada umat ini dikatakan, “Dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu sekalian (wahai umat Islam) kesempitan di dalam agama.” (Surah al-Hajj: 78).
Ketiga, dikatakan pula kepada Nabi tersebut, “Berdoalah kepada-Ku nescaya akan Aku penuhi doamu itu.” Sedangkan kepada umat ini dikatakan, “Berdoalah (kalian) kepada-Ku nescaya akan Ku perkenankan bagimu sekalian.” (Ibnu Abi Hatim).
Protokol Berdoa
Bagaimana untuk berdoa, adakah perlu suara yang kuat dan lantang agar semua orang dengar? Tidak perlu semua itu. Disebutkan juga doa yang paling afdal adalah ketika bersendirian dan dengan suara yang lembut, merayu-rayu serta perlahan.
Rasulullah s.a.w. ber- sabda, “Berdoalah dengan suara yang perlahan dan berdoalah sendiri-sendiri. Sesungguhnya kalian tidak berdoa kepada Tuhan yang tuli dan jauh akan tetapi kalian berdoa kepada Tuhan Yang Maha Mendengar dan Maha Melihat. Sesungguhnya Tuhan yang kalian seru itu lebih dekat kepada seseorang di antara kalian daripada leher binatang tunggangannya.”
Andai doa itu masih belum dimakbulkan atau lambat jangan pernah bersangka buruk dengan Allah. Kerana, Rasulullah bersabda: “Allah berfirman, Aku menurut prasangka hamba Ku terhadap Ku dan Aku akan sentiasa bersamanya jika ia berdoa kepada Ku.” (HR Muslim).
Jika sekali pun masih belum tertunai doa itu sekarang, Allah menyimpannya hingga akhirat dan mungkin juga menahan keburukan menimpa kita kerana doa itu.
Ia jelas disebut dalam hadis riwayat Imam Ahmad, Rasulullah bersabda, “Tidaklah seorang Muslim berdoa kepada Allah dengan doa yang tidak mengandung dosa atau memu tuskan silaturahim melainkan Allah akan memberikan kepadanya satu dari pada tiga perkara: Pertama, Allah menyegerakan termakbul doanya ketika di dunia. Kedua, Allah menyimpan baginya sebagai pahala di akhirat.
Ketiga, Allah menahan keburukan daripada dirinya semisal dengan apa yang diminta. Mereka mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyakkan doa.” Rasulullah berkata, “Allah lebih banyak lagi (pemberian-Nya).”
Yang pastinya ada tiga golongan, Allah tidak akan ditolak doanya. Daripada Abu Hurairah, Rasulullah s.a.w. bersabda, “Ada tiga orang yang doanya tidak akan ditolak. Pertama, penguasa yang adil. Kedua, orang yang berpuasa hingga ia berbuka. Ketiga, orang yang dizalimi.
Allah akan mengangkat doanya tanpa terhalang awan mendung pada hari kiamat dan dibukakan bagi doa tersebut pintu-pintu langit dan Dia berfirman, “Demi kemuliaan-Ku, Aku pasti akan menolongmu meskipun setelah beberapa waktu.”
Dalam riwayat yang lain pula disebutkan, “Tiga doa yang tidak akan ditolak; doa ibu bapa terhadap anaknya, doa orang yang sedang berpuasa dan orang yang sedang dalam perjalanan (safar).”
Lantaran itu, sentiasalah berdoa dan ketika menunaikan haji terutamanya ada enam tempat yang disebutkan oleh Ibnu Qayyim kita perlu berhenti berdoa. Itu belum termasuk lagi di hadapan Kaabah dan masjid Nabawi (Raudah) dijanjikan makbul doa.